Rabu, 29 April 2015

What's Left Unsaid*

Never was and never will be,, you don't know how you betrayed me**

Kamu menyulut gulungan tembakau itu lalu menyesapnya dalam-dalam.
Udara malam yang menusuk kulit tidak kamu hiraukan.
Kamu malah duduk bersila di atas kap soluna merah seolah menantang angin yang sesekali berhembus menerbangkan helai panjang rambutmu.
Kamu mendesah, riuh di kejauhan masih terdengar di telingamu tapi kamu acuh, tidak memedulikan tawa riang teman-temanmu di ujung pantai sana yang sedang berpesta...

Kamu lagi-lagi meneguk bir di kaleng yang hampir kosong, sesekali menatap sosok perempuan itu di kejauhan.
Cahaya bulan membentuk siluet tubuhnya menjadi indah namun bagimu malam ini hambar meski ada pekik kegembiraan yang menyentuh gendang telingamu...

Kamu menyesap rokok itu lagi, kemudian menengadah melihat bulan keemasan di atas sana
bulan itu tidak bulat, masih separuh. Dan kamu tiba-tiba merasa ada cairan yang menggenangi pelupuk mata
kamu mulai menangis.

Kamu memegang kaleng bir kosong itu dengan kedua tangan, mencengkramnya erat dengan penuh kekuatan.
Kamu melihat perempuan itu menengadah, jenjang lehernya membawamu pada ingatan yang lalu
lalu gempuran memori itu menghantam pikiranmu. Seperti tsunami. Tidak ada peringatan agar menegakkan benteng hatimu


"Yang, I'll always remember this"
""halah jangan sok - english lah, kita masih makan nasi tiap hari, kamu sendiri tahu aku lebih suka makan jengkol ma sambel daripada makan pizza"
bibir perempuan itu mencebik, kamu mengecupnya lembut.
"Aku baru kali ini bisa kesini, bertahun-tahun disini tapi cuma sama kamu doang yang, aku bisa begini"
kamu hanya bisa tersenyum lalu tetiba 
"Yang, nikah yuk!" ucapan itu terlontar begitu saja dari mulutmu. 
Perempuan itu menoleh dan tersenyum lalu menengadah, menatap langit malam yang terlihat cerah.
leher jenjangnya menggelitik hasratmu dan kalian bercumbu di atas kap soluna merah, diantara kaleng bir dan bungkusan rokok.


Kamu tahu,, menangis tidak akan berguna
kamu tahu,, menangis tidak akan membawa perubahan apa-apa
menangis hanya akan meneguhkan bahwa kamu memang pihak yang terluka
menangis hanya akan menyatakan bahwa kamu sedang terpuruk,terjatuh dan tak bisa bangun.
tapi malam ini, di tempat yang biasanya kau hindari
kamu tak bisa menahan air mata yang mengalir melewati wajahmu
air mata yang menahbiskan bahwa kamu tidak sedang dalam keadaan tidak apa-apa


kamu baru menyadari ada bening yang mengalir
meluncur dari dagunya
kamu melihat perempuan itu lebih lekat
dan kamu tersentak pada kenyataan bahwa dia menangis
ada perih yang mencubit sudut hatimu
kamu tahu bahwa perempuan itu tidak pernah menangis
kamu tahu bahwa perempuan itu adalah perempuan yang sempat kau anggap perempuan paling tangguh yang pernah kau kenal selain ibumu sendiri.
perempuan itu tidak pernah mau menunjukkan titik lemahnya
lantas mengapa?
diantara riak ombak, hembus angin dan riuh pesta di kejauhan dia menangis?


rasanya luka itu baru kamu dapatkan tadi sore
masih berdarah-darah dan masih perih teramat sangat
kamu mencoba meredam
menahan isak yang entah mengapa mengantarkan banjir air mata ke wajahmu
tidak pernah kamu merasa selemah ini
dan kamu masih juga bertanya kenapa harus seperih ini?
padahal kamu dan lelaki itu sudah berpisah bertahun lalu
kamu memang menangis lebih dari setengah jam saat lelaki itu pergi
namun tangis itu terganti amarah tak terkira ketika teman-temanmu menceritakan apa yang selama ini kau tolak untuk terlihat
kamu merasa dibohongi
kamu merasa terkhianati oleh sikapnya
lalu tak pernah lagi ada air mata untuk atau karenanya


kamu masih menatapnya
lembar masa lalu dengannya masih kamu simpan erat-erat
menamainya dengan judul paling norak yang pernah terpikir olehmu "KENANGAN TERINDAH"
she's your muse
dia meliarkan imajimu saat kau kekeringan ide
dia membuatmu melambung, melayang, terbang pada dunia yang tak pernah kau pikir ada
namun kamu menyadari bahwa kamu tak bisa mengimbanginya
dan kamu memutuskan menghindar
you can't catch up with her, maka bagimu mundur perlahan hanya satu-satunya jalan 



*Tulisan lama, pernah dipajang di blog personal bertahun lalu, sudah diedit sedikit
**Diambil dari lirik lagu Evanescence - Everybody's Fool

Tidak ada komentar:

Posting Komentar